Selasa, 24 Jun 2025

Diduga Kios Sumber Tani Takalar Menyalurkan Pupuk Subsidi Harga Het Tertinggi Rp.125.000/Sak,Hipsi : Kecam Pengusiran Wartawan

waktu baca 3 menit
Minggu, 20 Apr 2025 05:31 0 109 Muhammad Nurnas Islam

Portalmetro.id, Takalar (SulSel) — Lagi Lagi ditemukan adanya sosok pengelola keuangan negara yang dinilai berlaku arogan gagal paham terhadap keberadaan rekan wartawan sebagai alat kontrol sosial dan sebagai mitra kerja pemerintah pusat dan jajarannya.

Sehingga semua pihak harus menghargai kedatangan rekan wartawan tersebut untuk mencari informasi untuk bahan berita, jangan justru dianggap musuh dan mengusirnya karena enggan dikonfirmasi,pada hari Jumat 18 April 2025.

Diduga,Abdul Latif Dg.Lewa dinilai gagal paham terkait tugas seorang jurnalistik, sehingga dengan arogannya memusuhi dan mengusir rekan wartawan dengan suara nyaringnya menyuruh pergi, karena diduga keras enggan dikonfirmasi,Begitulah perlakuan pemilik Kios Pupuk Bersubsidi Sumber Tani di Lingkungan Batumaccing Kelurahan Bulukunyi,Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan.

Ramli Sahar bersama Arfah, adalah sosok rekan wartawan Deminsi TV dí Takalar, mengaku díperlakukan tidak wajar diusir dan dibentak dengan penuh cacian oleh si pemilik Kios Pupuk Bersubsidi tersebut, dengan mengeluarkan kata yang dinilai tidak pantas dilontarkannya.

“Kami berdua dengan temanku melakukan pemantauan pengawasan harga penyaluran pupuk subsidi di kios pupuk sumber tani dí kelurahan Bulukunyi namun tiba-tiba pemilik kios Abdul Latif Dg.Lewa naik darah laksana orang kerasukan setan berlaku pereman mabuk jalanan, mengusir kami dengan nada tinggi melontarkan kata arogannya kalau dirinya tidak takut dengan wartawan, tidak menerima lagi wartawan” Kata Ramli.

Menyikapi dengan itu, Sekretaris Himpunan Solidoritas Insan Pers Indonesia (HIPSI) Kabupaten Takalar Jupriadi Beta SH, menyayangkan sikap prilaku pemilik kios pupuk subsidi Dg. Lewa itu, dengan arogannya tidak menghargai profesi wartawan, mengusir dan memperlakukannya seperti binatang.

Entah ada apa dengan pemilik kios, sehingga membenci kedatangan wartawan, padahal pemilik kios pupuk bersubsidi adalah bagian dari pengelola keuangan negara merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah, sehingga tentunya tidak terlepas dari pengawasan kontrol dari rekan medía selaku mitra kerja pemerintah pusat dan jajarannya.

Olehnya itu sekretaris HiPSi Takalar, Jupriadi Beta dalam tanggapannya, bahwa pemilik kios tersebut patut dipanggil oleh pimpinan distributor CV Turatea Agro Perkasa melakukan pemanggilan dan pihak terkait Tentang pelanggaran, terutama dalam hal penjualan, menjual dí atas harga Het tertinggi Rp.125.000/Sak.

Maka Sekaitan dengan itu pula, Jupriadi meminta kepada penegak hukum dan Dinas Pertanian, serta Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disprindag), agar menindak lanjuti pemilik kios pupuk bersusidi atas nama Abdul Latif Dg Lewa , karena diduga keras telah menyalurkan pupuk ke petani dí atas harga het tertinggi 125.000/zat, sementara harga het tertinggi hanya 112.500/Sak.

Sementara itu pemilik kios pupuk subsidi Sumber Tani Dg. Lewa yang dí temui rekan wartawan juga salah satu pengurus HIPSI Kabupaten Takalar Manranjai Dg Ngawin pada hari sabtu 19 April 2025 , pemilik kios pupuk Abdul latif membenarkan jika dirinya pernah mengusir wartawan,karena muak dengan kedatangan wartawan dí kiosnya,ia juga mengakui bukan kali ini dirinya mengusir wartawan tempo hari juga dí bulan ramadhan dí akuinya pernah juga mengusir wartawan juga dí perlakukan sama dí usirnya karena dírinya sering didatangi wartawan secara bergantian akuhnya.*****(Bausad Nakku)*****

Editor : A.Arya/H.Sakkar /A.Syamsuryadi/Tim Redaksi.

Sumber : Rilis Hipsi Takalar.

 

Muhammad Nurnas Islam

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA