PORTALMETRO.id , Sigi — Mushola memiliki peran penting menjadi tempat bagi siswa dan guru untuk melaksanakan shalat, dzikir, mengaji , praktek agama dan kegiatan ibadah keagamaan umat Islam lainnya, guna membantu membentuk karakter siswa yang religius dan berakhlak mulia.
SD Negeri Padende,Desa Padende Kecamatan Marawola Membutuhkan Bantuan Pembangunan Mushola.
Kepala sekolah ibu Sukriani,S.Pd , ditemui di ruangannya, pada Selasa (29/7/2025) , ketika Wartawan Media ini berkunjung ke SD Negeri Padende kecamatan Marawola Kabupaten Sigi.
Saat Wawancara bersama Sukriani, Mengatakan bahwa di Sekolah yang dia pimpin sangat membutuhkan Mushola tempat Beribadah.
Mushola dalam dunia pendidikan menjadi salah satu faktor penunjang dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan agama terhadap siswa serta para guru.
Tetapi terlihat dilingkungan sekolah, masih belum lengkap sebab belum ada sarana Mushola, karena di SD Negeri padende,belum ada tempat ibadah,tempat untuk belajar agama para siswa bersama dewan guru agama, mempelajari rukun Islam termasuk sholat 5 waktu di Mushola,sehingga Mushola itu sangat diperlukan.
” Disini kami sangat membutuhkan Mushola Pak, karena tempat ibadah siswa serta guru tidak ada dilingkungan sekolah, disini jauh dari masjid” ungkap Kepsek Sukriani.
ia sudah 2 tahun lebih menjabat kepala sekolah SD Negeri Padende, sangat berharap agar segera ada bantuan pembangunan mushola.
Menurutnya , ia pernah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan kabupaten Sigi untuk pembangunan mushola namun sampai saat ini belum terealisasi.
ia berharap agar pemerintah kabupaten Sigi khususnya Dinas Pendidikan maupun pemerintah provinsi Sulawesi Tengah dapat membantu pembangunan mushola di SD Negeri Padende,karena lokasinya masih luas dan siap.
Kepala sekolah Sukriani menyampaikan bahwa jumlah siswa sebanyak 80 orang , siswa laki laki 30 orang , siswa perempuan 50 orang, kelas 1 sampai kelas 6 , jumlah rombongan belajar 6 .
Sementara itu , jumlah guru pengajar sebanyak 9 orang, satu guru Bahasa Inggris , satu guru bahasa daerah Kaili dan satu guru kelas, merupakan tenaga honorer, selebihnya Pegawai negeri sipil, termasuk penjaga sekolah serta petugas kebersihan.
Ditanyakan berapa gaji guru honorer, Sukriani menjelaskan bahwa gaji guru honorer tergantung kemanisan hati kepala sekolah,sesuai kondisi kas keuangan sekolah,mereka di gaji perbulan tidak tetap karena guru honorer mengabdi,tetapi tetap menerima gaji per semester di hitung 5 persen dari anggaran sekolah sesuai aturan.
Reporter : Muhammad NurNas Islam.
Tidak ada komentar