Portalmetro.id,Takalar (SulSel) — Diduga Kontraktor pelaksana rehabilitasi UPT SDN No.16O Inpres Bontolebang II Kecamatan Polongbangkeng Selatan,Kabupaten Takalar,kerja asal asalan,baru dua tahun usai direhabilitasi,plafon di ruang kelas mengalami keruntuhan yang hampir membuat celaka anak didik di dalam ruangan tersebut.
Karena dihitung belum cukup beberapa tahun lamanya pekerjaan proyek rehab pasangan plafon di sekolah ini sudah mengalami keruntuhan,maka hal itu menandakan pekerja tidak becus alias bobrok,sehingga patut pula disinyalir lebih mengejar keuntungan yang besar, ketimbang dengan kualitas ketahanan bangunan tersebut.
Ada Dugaan rehabilitasi sekolah ini dikerjakan oleh pelaksana pihak ketiga nama Yunus warga dusun Lanyara Desa Moncongkomba,rehabilitasi dí kerja pada akhir tahun 2022 sumber anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk pembiayaan kebutuhan daerah. DAU merupakan salah satu komponen belanja APBN dan pendapatan APBD,dengan nilai kontrak sebesar 297 juta lebih.
Pihak sekolah bersama dengan masyarakat setempat menilai pelaksana dianggap bobrok tidak becus bekerja lebih mengutamakan keuntungan pribadi ketimbang kualitas kekuatan bangunan yang dí kerjakannya sehingga bangunan belum saatnya rusak kini sudah mengalami kerusakan parah atap pada bocor – bocor akhirnya semua plafon cepat kalah, ambruk dan runtuh seketika.
Menurut Wali kelas III,Abdul Syamsuari S.Pd,bersama dengan rekan-rekan guru menyampaikan ke Media ini,bahwa belum lama selesai direhab plafon dí ruangan kelas 1 ambruk seketika namun saat itu pihak pelaksana memperbaiki kembali,dan kini dí ruangan kelas III belum lama ini plafon kembali ambruk runtuh seketika untungnya anak anak didik sedang libur semua sehingga tidak terjadi insiden kecelakaan.
Hingga berita ini diterbitkan pihak Kontraktor belum berhasil dí temui dan di hubungi Untuk wawancara terkait kualitas pekerjaan plafon.
Pihak Kepala Sekolah Bersama dengan rekan guru bantunya berharap agar pihak Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki plafon yang rusak ambruk tersebut guna kepentingan anak didik kedepan harapnya.
Editor : Syafiuddin Manrajai Awing.
Tidak ada komentar