Kamis, 11 Des 2025

Perkuat Literasi Digital dan Kecerdasan AI,Bupati Takalar Daeng Manye Teken MoU Literasi Digital dengan KCI

waktu baca 2 menit
Selasa, 9 Des 2025 05:17 0 41 Muhammad Nurnas Islam

PORTALMETRO.ID, Takalar –Pemerintah Kabupaten Takalar, Secara Resmi menggandeng Kaizen Collaborative Impact (KCI) untuk memperkuat program literasi digital dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani oleh Bupati Takalar, Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, MM .,di Ruang Rapat Bupati, Selasa, (9/12/2025).

Dalam sambutannya, Bupati menyebut era digital tidak lagi sekadar tren, melainkan fase kehidupan yang mengubah cara berpikir, bekerja, dan belajar.

Teknologi AI, katanya, telah menjelma menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas manusia.

“AI itu seperti orang jenius yang tidak punya hati. Karena itu manusialah yang harus memanfaatkannya secara bijak dan humanis,” ujar Bupati.

Ia mencontohkan bagaimana kecerdasan buatan kini bisa meracik resep masakan hanya dari daftar bumbu yang dituliskan pengguna.
Namun, di balik kemudahannya, ada potensi risiko yang tidak bisa diabaikan.

“Jika tidak dikelola dengan baik, penggunaan AI dapat menimbulkan dampak sosial yang sulit dimitigasi,” tegasnya.

Kerja sama dengan KCI, menurut Bupati, menjadi langkah strategis bagi Takalar agar masyarakat khususnya pelajar dapat memahami penggunaan AI secara tepat, bertanggung jawab, dan beretika.

KCI: AI Tidak Hanya Tentang Teknologi, Tapi Perilaku

Perwakilan KCI, Ismi Putri, menjelaskan bahwa fokus utama program ini adalah edukasi penggunaan AI di sektor pendidikan. Ia mengingatkan bahwa Indonesia menghadapi persoalan serius terkait plagiarisme digital.

“Plagiarisme di Indonesia paling tinggi. Salah satu penyebabnya adalah pola penggunaan teknologi yang tidak diarahkan sejak dini,” katanya.

Sebagai official partner Asian Foundation bagian dari Google, KCI akan mengembangkan kurikulum berbasis etika digital, pengawasan penggunaan AI pada pelajar, dan pelatihan guru.

Ismi membandingkan kebijakan penggunaan teknologi di negara lain yang dinilai lebih ketat dan berorientasi pada pembentukan karakter.

“Di banyak negara, AI dan media sosial dibatasi untuk anak-anak. Mereka diajarkan budaya malu dalam menggunakan teknologi, khususnya untuk proses belajar.”

Langkah Awal Menuju Transformasi Pendidikan

Penandatanganan MoU tersebut disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Takalar, para pimpinan OPD, serta perwakilan kepala sekolah.

Pemerintah berharap kerja sama ini menjadi titik awal lahirnya ekosistem literasi digital yang sehat, adaptif, dan berlandaskan etika, bukan sekadar penggunaan teknologi secara instan.

Kerja sama Takalar KCI menandai babak baru pendidikan daerah: dari sekadar pengguna teknologi menuju pengguna yang kritis, kreatif, dan bertanggung jawab. ****

Editor: Syafiuddin Manrajai Awing.

 

Muhammad Nurnas Islam

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA