PORTALMETRO.ID, — Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) lahir pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta, Indonesia. Berikut adalah latar belakang dan proses kelahirannya:
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, muncul kebutuhan untuk membentuk partai politik yang dapat mewakili aspirasi dan kepentingan umat Islam.
Pada masa itu, terdapat beberapa organisasi Islam yang sudah ada, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), namun belum ada partai politik Islam yang kuat dan terorganisir.
*Proses Kelahiran*
– Pada tanggal 7 November 1945, beberapa tokoh Islam terkemuka, termasuk KH. Hasyim Asy’ari (NU), KH. Mas Mansoer (Muhammadiyah), dan Mohammad Natsir, berkumpul di Yogyakarta untuk membahas pembentukan partai politik Islam.
Hasil pertemuan tersebut adalah pembentukan Partai Masyumi, yang bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
*Tokoh-Tokoh Penting*
– Mohammad Natsir: Salah satu tokoh utama dalam pembentukan Partai Masyumi dan menjadi ketua umum pertama partai ini.
– KH. Hasyim Asy’ari: Pendiri NU yang juga terlibat dalam pembentukan Partai Masyumi.
– KH. Mas Mansoer: Tokoh Muhammadiyah yang berperan penting dalam pembentukan Partai Masyumi.
*Peran dan Kontribusi*
Partai Masyumi menjadi salah satu partai politik terkemuka pada masa Demokrasi Liberal (1950-1957) dan berperan penting dalam perjuangan politik dan pemerintahan Indonesia.
Partai ini juga berperan dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam dan mempromosikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dengan demikian, Partai Masyumi lahir sebagai respons terhadap kebutuhan umat Islam untuk memiliki wadah politik yang kuat dan terorganisir, serta berperan penting dalam sejarah politik Indonesia.
Penyebab Terjadinya Partai Masyumi Dicekal
Partai Masyumi dicekal pada tahun 1960 oleh Presiden Sukarno melalui Keputusan Presiden No. 200/1960. Berikut beberapa penyebab yang menyebabkan partai ini dicekal:
*Kritik terhadap Pemerintah*: Partai Masyumi dikenal sebagai partai yang kritis terhadap pemerintah Sukarno, terutama terkait dengan kebijakan politik dan ekonomi. Kritik ini dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaan Sukarno.
*Dukungan terhadap PRRI/Permesta*: Beberapa tokoh Masyumi terlibat dalam pemberontakan PRRI/Permesta yang menentang pemerintah pusat. Hal ini membuat pemerintah Sukarno curiga terhadap kesetiaan Partai Masyumi.
*Islam Politik*: Partai Masyumi dianggap sebagai partai yang ingin menerapkan syariat Islam secara lebih luas dalam kehidupan politik Indonesia. Hal ini bertentangan dengan visi Sukarno tentang negara Pancasila yang sekuler.
*Konflik Politik*: Partai Masyumi menjadi salah satu lawan politik utama Sukarno pada masa Demokrasi Terpimpin. Sukarno melihat partai ini sebagai ancaman terhadap kekuasaannya dan berusaha untuk melemahkannya.
*Pencekalan Partai*: Partai Masyumi resmi dicekal pada tahun 1960, dan banyak tokohnya yang ditahan atau dibatasi aktivitas politiknya.
*Penganiayaan Tokoh*: Beberapa tokoh Masyumi, seperti Mohammad Natsir, ditahan dan diadili karena dianggap terlibat dalam kegiatan subversif.
Pencekalan Partai Masyumi menandai akhir dari era multipartai pada masa Demokrasi Liberal dan memperkuat kontrol Sukarno atas politik Indonesia.
Partai Masyumi didirikan oleh DR.Ahmad Yani,S.H.,M.H., ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia.
DR.Ahmad Yani,S.H.,M.H.,merupakan politikus asal Partai Masyumi, yang sebelumnya pernah menjadi politikus Partai Bulan Bintang dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ia Pernah menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI periode 2009-2014 yang membidangi hukum dan perundang-undangan, hak asasi manusia, dan keamanan.
Ia tercatat pernah menempuh pendidikan di SD Muhamadiyah Palembang Tahun 1975, SMP Muhamadiyah Palembang (1979), SMAN 3 Palembang (1982), Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (1986), Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta Tahun (1988), Universitas Indonesia Program Hukum Ekonomi (2003), Doktoral Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (2018).****
Reporter: Syamhunter.
Tidak ada komentar